#LetterstoAubrey from Kak Adip – Pesan Untuk Adikku
Dear Ubii,
Halo Ubii. Happy birthday. Aku Nadhif, biasa
dipanggil Adip. Kita belum pernah bertemu ya, tapi aku sudah 2 kali bertemu
mami Gracie lho. Yang pertama di Kota
Casablanca, kedua di rumah adik Sakha.
Walaupun begitu, kita sesama anak Sindrom Rubella Bawaan itu bersaudara,
saudara senasib dan sepenanggungan, itu kata ibuku. Jadi kamu itu adikku. Kakak adik harus saling menyayangi, tolong menolong dan memberi semangat satu sama lain.
Ubii, kalau ngomongin kekurangan
kita, kita hampir mirip. Virus rubella
menyebabkan aku memiliki gangguan pada
mata kiri katarak, jantung bocor dan penyempitan, gangguan pendengaran berat,
pengapuran otak dan mikrosefali, fungsi
hatiku sgot sgpt sempat tinggi saat lahir.
Setiap orang yang mengetahui kondisiku ini, pasti mereka langsung
mengasihaniku. Tetapi aku cuek aja,
karena kata ibu aku tidak perlu menghiraukan sikap orang lain terhadapku, tidak
boleh menangis dan harus kuat, yang penting aku harus rajin belajar, belajar, belajar,
dan berlatih, berlatih, berlatih agar
aku bisa mandiri dan mengejar ketinggalanku dari anak normal lainnya. Belajar
dan latihannya disebut 3 kali, karena kita memang terlahir istimewa, jadi usaha
kita juga harus istimewa, kata ibuku. Aku harap Ubii juga begitu ya.
Kita beruntung deh, punya orang
tua yang sangat mengerti , menerima kita dan dengan semangat pantang menyerah
mencari pengobatan untuk kita, walaupun katanya rubella itu tidak ada
obatnya. Tetapi bukan berarti kita
dibiarkan saja dengan segala kekurangan kita, kita dirawat, dibimbing, dilatih oleh orang
tua kita dengan penuh kasih sayang, sehingga dapat meminimalkan berbagai
kelainan pada kita. Ubii harus beryukur untuk itu, karena Tuhan sayang dengan
orang yang suka bersyukur. Jadi jangan lupa bersyukur dengan berdoa setiap hari
ya. Ibu pernah baca di internet, ada anak seperti kita ini, karena kondisi ekonomi orang tuanya yang tidak
memungkinkan, tidak bisa mendapat penanganan yang tepat. Semoga
dengan sistem kesehatan yang baru anak-anak itu bisa terbantu. Wah, aku kok jadi serius ya. Tetapi penyakit rubella memang penyakit serius,
yang sangat berbahaya untuk ibu hamil.
Sayangnya informasi ini belum banyak yang tahu. Jadi kata ibuku, aku dan ubii ada di dunia
ini punya misi istimewa yaitu untuk
memberi informasi kepada masyarakat mengenai rubella beserta teman-teman TORCH dan pencegahannya, agar
suatu saat tidak ada lagi bayi yang dilahirkan seperti kita. Keren ya kedengaannya tugas kita, tetapi aku
masih belum mengerti kalau soal itu, hehehe.
Kelak kalau kita dewasa kita pasti akan mengerti.
Ubii, kamu kan belum pernah melihat aku latihan di rumah bersama
ibu. Ibuku marah kalau aku tidak mau menurut (Sst, mami
Ubii galak juga nggak?) . Kalau ibu
sudah marah, aku takut, dan langsung berusaha fokus ke materinya. Aku sebenarnya ingin main aja, bosan kalau
latihan, susah sih . Aku sering tidak
mengerti apa yang ibu ajarkan, mungkin karena kekuranganku itu. Karena aku
sekarang sudah kelas 1 SD, banyak sekali yang harus aku pelajari, yang sudah
pasti belajar bicara, terus belajar membaca dan menulis, belajar berhitung, belum
lagi belajar mengaji. Yang lebih membuat
aku bete, kalo ibu lagi ingat dan staminanya ok, ibu pasti minta aku belajar
berbaris dan senam. Coba Ubii bayangkan penderitaanku ini. Aku inginnya main kereta Thomas, seru deh. Relnya bisa dibuat berbagai bentuk. Ubii harus
coba, pasti suka. Eh, ubii kan
cewek, sukanya pasti main boneka seperti teteh. Ubii mampir donk ke rumahku,
pasti suka sama tetehku yang punya banyak boneka Barbie, Hello Kitty juga ada
(ini sih kesukaannya mamimu), bisa menirukan suara kita lho. Aku juga suka menggambar kalau lagi belajar,
dan ibu jadi marah lagi. Padahal aku
cuma mau menghias bukunya supaya lebih
menarik. Hihihi. Tidak boleh kata ibu, nanti ibu guru marah, kalau mau menggambar ya di buku gambar. Kalau
aku malas, ibu selalu memaksaku. Bukan aku aja, tetehku juga sering dimarahi, karena
malas dan suka iseng mengganggu aku. Sebenarnya ibu juga kasih kesempatan aku
buat main, kalau sore ibu sering mengajakku jalan di sekitar kompleks, tetapi buat aku masih kurang waktu untuk bermain. Kalau yang jelek jangan ditiru ya. Ubii harus menjadi anak yang
menurut pada orang tua dan rajin belajar penuh semangat ya. Harus pokoknya. Waktunya
belajar, ya belajar , saatnya makan, ya
makan (Ubii makan yang banyak ya, biar para virus keok) , waktunya bobo ya
bobo, boleh main deh kalau sudah waktunya.
Mami Ubii bahagia kalau Ubii bisa seperti itu. Ubii pasti cepat pintar, lebih OK dari aku.
Mudah-mudahan suatu waktu kita
bisa bertemu dan saat itu Ubii sudah
pintar lari dan panggil aku : Kak Adip.
Dadah adikku Ubii.
"#LetterstoAubrey ini adalah kado
ulangtahun Ubii yang ke-2"
Terima kasih Kak Adip atas suratnya. Kita berjuang bersama ya :)
BalasHapus